Social Icons

Pages

Monday, 20 April 2015

Dongeng Kancil (Penebangan Hutan)



Kancil ( penebangan hutan)

Pada suatu hari kancil sedang meakan buah apel dibawah pohon. Kancil memakan buah apel yang sangat manis dan segar karena buah apel yang dimakan kancil baru jatuh dari pohonnya. Sedang asyiknya kancil memakan buah apel itu, datanglah musang dengan sempoyongan kearah kancil. “ ka…kancil..” kata musang. “ eh..kau rupanya musang , ada apa ? dan kenapa kau ini?” Tanya kancil. “ A…aku lapar kancil” jawab musang. “Kau lapar..? em.. ini ambilah apelku…kau boleh memakannya, aku sudah makan yang setengah tadi” kata kancil. “ terima kasih kancil” jawab musang. Setelah itu musang memakan apel yang diberi oleh kancil dengan lahapnya. “ wah…cepat sekali kau makan, pelan-pelanlah jangan terburu-buru” kata kancil. “ nyam…nyam…. Sudah habis kancil. Hehe… tadi aku sangat lapar jadi aku makan dengan cepat” jawab musang. “kenapa kau bisa kelaparan seperti itu musang? Tanya kancil. “ Hmmh….itu semua gara-gara manusia! Aku benci sangat dengan manusia”jawab musang.” Eh..kenapa kau bisa benci dengan manusia? Apa yang mereka lakukan?” Tanya kancil. “Mereka telah menebang semua pohon-pohon di hutanku, jadi aku tak bisa makan buah dari pohon-pohon itu. Mereka mendirikan bangunan yang besar-besar. Membuat udara menjadi panas saja” jelas musang. “oo… jadi itu masalahnya, mari kita pergi ke tempat gajah, kita bicarakan hal ini bersama-sama” ajak kancil. “ayo kancil” jawab musang.

Mereka pun pergi ke tempat gajah, musang menceritakan masalahnya kepada gajah dan meminta bantuan untuk dirinya dan hewan-hewan lain. “Hmm…. Manusia memang egois ,mereka membuat bangunan tanpa memperdulikan nasib para hewan. Bukan cuma itu akibat mereka menebang pohon , udara jadi panas tidak sejuk lagi” kata gajah. “gimana nih gajah kalau mereka dibiarkan, mereka akan menebangi pohon-pohon di hutan ini juga” kata kancil.” Kita harus mencoba membuat manusia mengerti kalau hutan adalah tempat hewan-hewan hidup jadi kita akan pergi ke tempat mereka dan mengekpresikan kekesalan kita karena mereka telah merusak hutan kita. Besok kita lakukan bersama hewa-hewan lain” kata gajah. “oke!”jawab kancil dan musang.

Hari berikutnya ketika malam telah tiba, para hewan berkumpul untuk memberi pelajaran kepada manusia karena telah merusak rumah para hewan. Mereka pergi ke bangunan yang dibuat manusia, dan dengan arahan gajah dan kancil mereka mulai merusak apa saja yang mereka temui sebagai bentuk kekesalan mereka kepada manusia. Mulai dari pagar, jendela, pintu, pekarangan semua dirusak oleh hewan-hewan sampai orang-orang yang menempati rumah-rumah mulai bangun dan berteriak minta tolong, ada pula yang melawan dengan menggunakan kayu, sapu, tongkat. Setelah mendapat perlawanan dari manusia, hewan –hewan mulai pergi ke hutan untuk menyelamatkan diri. “ ayo kawan-kawan kita balik ke hutan” kata kancil.” Eh…dimana musang? Aku tak melihat dia “Tanya gajah. “Bukankah dia dibelakangmu tadi? Tanya kancil. “iya, tapi pada saat manusia melawan kita ,aku tak tahu lagi kemana musang pergi”.jawab gajah. 

Disisi lain para manusia berkumpul untuk membahas mengenai kelakuan hewan-hewan yang menjadi liar .“Apa yang sedang terjadi disini? Mengapa hewan –hewan itu menyerang kita? Tanya seorang manusia.” Aku juga bingung hal ini jarang sekali terjadi, mungkin mereka menjadi liar karena insting perusak mereka” jawab seorang manusia lain.” Apa mungkin mereka mengamuk karena hutan mereka kita jadikan perumahan?tanya manusia yang lain.” Ahh..mereka itu sangat mengganggu kita, sebaiknya kita bunuh mereka kalau mereka datang kesini lagi.tapi kita sdh bisa membunuh satu diantara mereka, ini dia”kata seorang manusia sambil melemparkan tubuh musang yang berhasil dibunuh. “baiknya kita juga memperkerjakan orang untuk menjadi penjaga perumahan untuk menjaga kita dari hewan-hewan itu” imbuhnya. Akhirnya mereka memperkerjakan orang untuk menjadi penjaga perumahan yang dipersenjatai oleh senjata api untuk jaga-jaga kalau ada hewan liar yang merusak bangunan-bangunan disitu.

Disisi hewan, kancil dan gajah sangat terpukul akan kematian musang. Mereka semua bersedih atas peristiwa itu. Kini mereka hanya pasrah dan tak mampu berbuat apa-apa untuk melawan manusia karena kalau mereka melawan pasti mereka akan mati dibunuh oleh manusia seperti musang. “Gajah, ayo kita beritahu yang lain untuk mencari hutan yang lebih baik agar kehidupan kita terjamin” kata kancil. “ kamu benar kancil, mari kita tinggalkan hutan ini” kata gajah . akhirnya mereka pun pergi meninggalkan hutan yang telah mereka diami sejak mereka lahir. Adapun hewan yang tidak mau pergi dan yang ingin tetap tinggal disitu, mereka bersikeras tidakmau pergi. Tapi pada akhirnya nasib mereka pun sama seperti musang yang mati dibinuh oleh manusia.
Penebangan hutan semakin merajalela , kancil dan kawan-kawan pun semakin terpojokan oleh keberadaan manusia yang terus menggerogoti hutan tempat kancil dan hewan –hewan lain berlindung.

3 comments:

 
Blogger Templates