Kancil ( penebangan hutan)
Pada suatu hari kancil sedang
meakan buah apel dibawah pohon. Kancil memakan buah apel yang sangat manis dan
segar karena buah apel yang dimakan kancil baru jatuh dari pohonnya. Sedang asyiknya
kancil memakan buah apel itu, datanglah musang dengan sempoyongan kearah
kancil. “ ka…kancil..” kata musang. “ eh..kau rupanya musang , ada apa ? dan
kenapa kau ini?” Tanya kancil. “ A…aku lapar kancil” jawab musang. “Kau
lapar..? em.. ini ambilah apelku…kau boleh memakannya, aku sudah makan yang setengah
tadi” kata kancil. “ terima kasih kancil” jawab musang. Setelah itu musang
memakan apel yang diberi oleh kancil dengan lahapnya. “ wah…cepat sekali kau
makan, pelan-pelanlah jangan terburu-buru” kata kancil. “ nyam…nyam…. Sudah habis
kancil. Hehe… tadi aku sangat lapar jadi aku makan dengan cepat” jawab musang. “kenapa
kau bisa kelaparan seperti itu musang? Tanya kancil. “ Hmmh….itu semua
gara-gara manusia! Aku benci sangat dengan manusia”jawab musang.” Eh..kenapa
kau bisa benci dengan manusia? Apa yang mereka lakukan?” Tanya kancil. “Mereka
telah menebang semua pohon-pohon di hutanku, jadi aku tak bisa makan buah dari
pohon-pohon itu. Mereka mendirikan bangunan yang besar-besar. Membuat udara
menjadi panas saja” jelas musang. “oo… jadi itu masalahnya, mari kita pergi ke
tempat gajah, kita bicarakan hal ini bersama-sama” ajak kancil. “ayo kancil”
jawab musang.
Mereka pun pergi ke tempat gajah,
musang menceritakan masalahnya kepada gajah dan meminta bantuan untuk dirinya
dan hewan-hewan lain. “Hmm…. Manusia memang egois ,mereka membuat bangunan
tanpa memperdulikan nasib para hewan. Bukan cuma itu akibat mereka menebang
pohon , udara jadi panas tidak sejuk lagi” kata gajah. “gimana nih gajah kalau
mereka dibiarkan, mereka akan menebangi pohon-pohon di hutan ini juga” kata
kancil.” Kita harus mencoba membuat manusia mengerti kalau hutan adalah tempat
hewan-hewan hidup jadi kita akan pergi ke tempat mereka dan mengekpresikan
kekesalan kita karena mereka telah merusak hutan kita. Besok kita lakukan
bersama hewa-hewan lain” kata gajah. “oke!”jawab kancil dan musang.
Hari berikutnya ketika malam
telah tiba, para hewan berkumpul untuk memberi pelajaran kepada manusia karena
telah merusak rumah para hewan. Mereka pergi ke bangunan yang dibuat manusia,
dan dengan arahan gajah dan kancil mereka mulai merusak apa saja yang mereka
temui sebagai bentuk kekesalan mereka kepada manusia. Mulai dari pagar,
jendela, pintu, pekarangan semua dirusak oleh hewan-hewan sampai orang-orang
yang menempati rumah-rumah mulai bangun dan berteriak minta tolong, ada pula
yang melawan dengan menggunakan kayu, sapu, tongkat. Setelah mendapat
perlawanan dari manusia, hewan –hewan mulai pergi ke hutan untuk menyelamatkan
diri. “ ayo kawan-kawan kita balik ke hutan” kata kancil.” Eh…dimana musang? Aku
tak melihat dia “Tanya gajah. “Bukankah dia dibelakangmu tadi? Tanya kancil. “iya,
tapi pada saat manusia melawan kita ,aku tak tahu lagi kemana musang pergi”.jawab
gajah.
Disisi lain para manusia
berkumpul untuk membahas mengenai kelakuan hewan-hewan yang menjadi liar .“Apa
yang sedang terjadi disini? Mengapa hewan –hewan itu menyerang kita? Tanya seorang
manusia.” Aku juga bingung hal ini jarang sekali terjadi, mungkin mereka
menjadi liar karena insting perusak mereka” jawab seorang manusia lain.” Apa
mungkin mereka mengamuk karena hutan mereka kita jadikan perumahan?tanya
manusia yang lain.” Ahh..mereka itu sangat mengganggu kita, sebaiknya kita
bunuh mereka kalau mereka datang kesini lagi.tapi kita sdh bisa membunuh satu
diantara mereka, ini dia”kata seorang manusia sambil melemparkan tubuh musang
yang berhasil dibunuh. “baiknya kita juga memperkerjakan orang untuk menjadi
penjaga perumahan untuk menjaga kita dari hewan-hewan itu” imbuhnya. Akhirnya mereka
memperkerjakan orang untuk menjadi penjaga perumahan yang dipersenjatai oleh
senjata api untuk jaga-jaga kalau ada hewan liar yang merusak bangunan-bangunan
disitu.
Disisi hewan, kancil dan gajah
sangat terpukul akan kematian musang. Mereka semua bersedih atas peristiwa itu.
Kini mereka hanya pasrah dan tak mampu berbuat apa-apa untuk melawan manusia
karena kalau mereka melawan pasti mereka akan mati dibunuh oleh manusia seperti
musang. “Gajah, ayo kita beritahu yang lain untuk mencari hutan yang lebih baik
agar kehidupan kita terjamin” kata kancil. “ kamu benar kancil, mari kita
tinggalkan hutan ini” kata gajah . akhirnya mereka pun pergi meninggalkan hutan
yang telah mereka diami sejak mereka lahir. Adapun hewan yang tidak mau pergi
dan yang ingin tetap tinggal disitu, mereka bersikeras tidakmau pergi. Tapi pada
akhirnya nasib mereka pun sama seperti musang yang mati dibinuh oleh manusia.
Penebangan hutan semakin
merajalela , kancil dan kawan-kawan pun semakin terpojokan oleh keberadaan
manusia yang terus menggerogoti hutan tempat kancil dan hewan –hewan lain
berlindung.
thanks berbagi dongeng ')
ReplyDeletethanks berbagi dongeng ')
ReplyDeletethanks berbagi dongeng ')
ReplyDelete