Kancil dan kerbau
Pada suatu hari kancil sedang
bermain-main di tepi sungai dengan riangnya. Disitu kancil bertemu dengan
kerbau yang sedang berendam di dalam sungai tersebut. “Hai kancil, apa gerangan
yang membuatmu begitu gembiranya bermain disini?” Kata kerbau. “Hati saya
sedang gembira karena saya baru mendapatkan kabar kalau tuan sianga, Raja Hutan
ini telah mengangkatku menjadi penasehat pribadinya” jawab kancil. “ Bagaimana
hal itu bisa terjadi ? bukankah yang
selama ini elang lah yang menjadi penasehat pribadi singa?” sahut kerbau. “ itu
pasti karena saya adalah hewan yang cerdas, dan sianga telah mengakui akan kecerdasan
dan kebijaksanaanku ini.” Tutur kancil dengan nada sombong. “ Jangan lah engkau
memegahkan diri dengan kesombonganmu itu kancil, tapi mengangkatmu menjadi
penasehat pribadi itu terlalu aneh buatku.mungkin singa merencanakan sesuatu
yang buruk terhadapmu, karna engkau tahu kalau minggu lalu kamu baru saja
mengejek singa kalau singa adalah hewan yang pemalas dan suka menyuruh-nyuruh”
tutur kerbau. “ huuh..kamu itu pasti sirik ya tahu kalau aku yang diangkat jadi penasehat bukannya kamu, dasar kerbau sukanya menggangu
urusan orang aja!” sahut kancil dengan nada tinggi sembari berjalan menuju
tengah hutan.
Keesokan harinya kancil datang
kerumah singa raja hutan dengan perasaan teramat senang tanpa ia sadari bahwa
itu adalah usaha untuk menjebak kancil agar singa dapat memakannya. Sebelumnya
singa telah bersekongkong dengan harimau, elang, dan hewan-hewan lain untuk
menjebak kancil karena kesombongan dan keangkuhan kancil. Pada hari itu kancil
disambut baik oleh singa dan hewan-hewan lain dan mempersilahkan kancil untuk
duduk di kursi samping singa.perasaan kancil sangat senang dan bangga atas
pencapaian yang diraihnya. Kemudian setelah acara makan siang selesai sianga
menyuruh kancil untuk memakai jubah kebesaran yang telah disiapkan. Kancil memakai
jubah itujubah itu dan tanpa sepengetahuan kancil ternyata jubah itu adalah jerat yang mengikat kancil dengan amat
erat.”aahhh…apa ini? Apa yang kamu lakuakn padaku?!” teriak kancil. “itu adalah
jerat yang akan mengikat kamu agar tidak lepas, dan sebentar lagi kamu akan
kujadikan makan malamku” sahut singa. “ apa????bukankah kamu ingin menjadikan
aku sebagai penasihatmu?kenapa kau lakukan ini padaku?”teriak kancil. “ Dasar
hewan tidak tahu diri!!!kau telah menghina rajamu didepan semua hewan. Bukan aku
saja yang kau lecehkan tetapi semua hewan disinipun pernah kau lecehkan!!”
jawab singa. Pada saat itu kerbau melihat temannya yang terikat dengan amat
sedih, maka dengan berani ia menghadap singa dengan bersimpuh. “Tuanku singa
yang baik, tolong jangan engkau memakan kancil, dia sebenarnya tidak jahat, dia
hanya membutuhkan bimbingan agar perilakuka dapat diperbaiki. Saya mohon
lepaskanlah dia, Tuan.” Kata kerbau. “ kenapa kau memohonkan ampunan untuk
kancil padahal dia sudah menghinamu dengan amat sangat?” Tanya singa. “Tidak
Tuanku, dia adalah sahabatku. Aku memangpernah dihina olehnya tapi aku telah
memaafkan dia karena aku tak tega kepadanya” jawab kerbau.” Apa kau berani
menjamin dia kalau dia akan berlaku baik kepada semua hewan di hutan ini?”.tanya
singa. “iya Tuan, aku menjaminnya dengan nyawaku sendiri karena dia adalah
sahabatku” Jawab kerbau.” Baiklah dia akan kulepaskan tapi dia harus berlaku
baik kepada semua hewan dihutan ini dan dia harus meminta maaf kepada semua
hewan yang pernah ia hina” pungkas singa. “terima kasih Tuan”jawab kerbau.
Sesudah itu kancil meminta maaf kepada
semua hewan termasuk kerbau sahabatnya, dan semenjak saat itu pula ia menjadi
hewan yang baik hati dan suka menolong hewan lain.
Hikmah dari cerita ini adalah
janganlah kita sombong dan angkuh kepada orang lain dan berbuat baiklah kepada sesama
mahluk ciptaan Tuhan.
No comments:
Post a Comment